Satu-satunya agama nan benar, diridhai & diterima oleh Allah Azza
wa Jalla adalah Islam. Adapun agama-agama lain, selain Islam, tak akan
diterima oleh Allah Azza wa Jalla. Agama selain Islam, yaitu Nasrani,
Yahudi, Kong Hu Chu, Hindu, Budha, Sinto & nan selainnya, tak akan
diterima oleh Allah Azza wa Jalla, karena agama-agama tersebut telah
mengalami penyimpangan nan fatal & telah dicampuri dgn tangan-tangan
kotor manusia. Setelah di
utusnya Nabi
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka orang Yahudi, Nasrani &
nan lainnya wajib masuk ke dlm agama Islam, mengikuti Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ
أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِن بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا
بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ
الْحِسَابِ
“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih
orang-orang nan telah diberi Al-Kitab, kecuali setelah mereka memperoleh
ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa nan ingkar
terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat
perhitungan-Nya. ” [Ali ‘Imran: 19]
Allah Azza wa Jalla berfirman:
أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَن فِي
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
“Maka mengapa mereka mencari agama nan lain selain agama Allah,
padahal apa nan ada dilangit & di bumi berserah diri kepada-Nya,
(baik) dgn suka maupun terpaksa & hanya kepada-Nya-lah mereka
dikembalikan ?” [Ali ‘Imran: 83]
Allah Azza wa Jalla juga berfirman:
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ
وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, dia tak akan
diterima, & di akhirat dia termasuk orang-orang nan rugi. ” [Ali
‘Imran: 85]
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:
َاْلإِسْلاَمُ يَعْلُوْ وَلاَ يُعْلَى.
“Islam itu tinggi & tak ada nan mengalahkan ketinggiannya. ” (*2)
Pada zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah Azza wa
Jalla telah menjelaskan dlm Al-Qur-an bahwa Yahudi & Nasrani selalu
berusaha utk menyesatkan kaum Muslimin & mengembalikan mereka kepada
kekafiran, mengajak kaum Muslimin ke-pada agama Yahudi & Nasrani.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّن بَعْدِ
إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّن بَعْدِ مَا
تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۖ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ
اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Banyak di antara ahli Kitab menginginkan sekiranya mereka dapat
mengembalikan kamu setelah kamu beriman menjadi kafir kembali, karena
rasa dengki dari dlm diri mereka, setelah kebenaran jelas bagi mereka.
Maka maafkanlah & berlapang dadalah, sampai Allah memberikan
perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. ”
[Al-Baqarah: 109]
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ
مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ
اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ
مِنَ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
“Dan orang-orang Yahudi & Nasrani tak akan ridha kepada kamu
(Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah,
‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya). ' Dan
jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai
kepadamu, maka tak akan ada bagimu Pelindung & Penolong dari Allah. ”
[Al-Baqarah: 120]
Allah Azza wa Jalla berfirman:
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ
وَاللَّهُ شَهِيدٌ عَلَىٰ مَا تَعْمَلُونَ قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ
تَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ مَنْ آمَنَ تَبْغُونَهَا عِوَجًا
وَأَنتُمْ شُهَدَاءُ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تُطِيعُوا فَرِيقًا مِّنَ الَّذِينَ
أُوتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوكُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَوَكَيْفَ
تَكْفُرُونَ وَأَنتُمْ تُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ آيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ
رَسُولُهُ ۗ وَمَن يَعْتَصِم بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَىٰ صِرَاطٍ
مُّسْتَقِيمٍ
“Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai ahli Kitab Mengapa kamu mengingkari
ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha Menyaksikan apa nan kamu kerjakan?'
Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai ahli Kitab Mengapa kamu menghalang-halangi
orang-orang nan beriman dari jalan Allah, kamu menghendakinya (jalan
Allah) bengkok, padahal kamu menyaksikan?' Dan Allah tak lengah terhadap
nan kamu kerjakan. Wahai orang-orang nan beriman, jika kamu mengikuti
sebagian dari orang-orang nan diberi al-Kitab, niscaya mereka akan
mengembalikanmu menjadi orang kafir setelah beriman. Dan bagaimana kamu
(sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepadamu,
& Rasul-Nya (Mu-hammad) pun berada di tengah-tengah kamu?
Barangsiapa nan berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh dia
diberi petunjuk kepada jalan nan lurus. '” [Ali ‘Imran: 98-101]
Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa Islam satu-satunya agama nan
benar, adapun selain Islam tak benar & tak diterima oleh Allah Azza
wa Jalla. Oleh karena itu, agama selain Islam, yaitu Nasrani, Yahudi,
Kong Hu Cu, Hindu, Budha, Shinto & nan lainnya, tak akan diterima
oleh Allah, karena agama-agama tersebut telah mengalami penyim-pangan
nan fatal & telah dicampuri dgn tangan-tangan kotor manusia. Setelah
diutus Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka orang Yahudi,
Nasrani & nan lainnya wajib masuk ke dlm Islam, mengikuti Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Kemudian ayat-ayat di atas juga menjelaskan bahwa orang Yahudi &
Nasrani tak senang kepada Islam serta mereka tak ridha sampai umat Islam
mengikuti mereka. Mereka berusaha utk menyesatkan umat Islam &
me-murtadkan umat Islam dgn berbagai cara. Saat ini gencar sekali
dihembuskan propaganda penyatuan agama, nan menyatakan konsep 1 Tuhan 3
agama. Hal ini tak bisa diterima, baik secara nash (dalil Al-Qur-an
& As-Sunnah) maupun akal. Ini hanyalah angan-angan semu belaka.
Kesesatan ini telah dibantah oleh Allah dlm Al-Qur-an:
وَقَالُوا لَن يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَن كَانَ هُودًا أَوْ
نَصَارَىٰ ۗ تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِن
كُنتُمْ صَادِقِينَبَلَىٰ مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ
فَلَهُ أَجْرُهُ عِندَ رَبِّهِ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ
يَحْزَنُونَ
“Dan mereka (Yahudi & Nasrani) berkata, ‘Tidak akan masuk Surga
kecuali orang-orang Yahudi atau Nasrani. ' Itu (hanya) angan-angan
mereka. Katakanlah, ‘Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu adalah
orang-orang nan benar. Tidak Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya
kepada Allah, & ia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi
Rabb-nya & tak ada rasa takut pada mereka & mereka tak bersedih
hati. '” [Al-Baqarah: 111-112]
Allah kemudian menjelaskan bahwa orang nan ikhlas & ittiba', tak
ada kekhawatiran atas mereka, & mereka akan mendapat balasan nan
menggembirakan di akhirat. Sedangkan propaganda tersebut merupakan
tipuan mereka (orang Yahudi & Nasrani) agar kaum Muslimin keluar
dari ke-Islamannya & memeluk agama Yahudi atau Nasrani. Bahkan
mereka memberikan iming-iming bahwa dgn mengikuti agama mereka, orang
Islam akan mendapat petunjuk. Sedangkan Allah Azza wa Jalla
memerintahkan kita ini utk mengikuti agama Ibrahim Alaihissallam nan
lurus, agama tauhid nan terpelihara. Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَقَالُوا كُونُوا هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ تَهْتَدُوا ۗ قُلْ بَلْ
مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Dan mereka berkata, ‘Jadilah kamu (penganut) Yahudi atau Nasrani,
niscaya kamu mendapat petunjuk. ' Katakanlah, ‘(Tidak) tetapi (kami
mengikuti) agama Ibrahim nan lurus. Dan dia tak termasuk orang nan
mempersekutukan Allah. ” [Al-Baqarah: 135]
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ
وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dgn kebathilan &
(janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya. ”
[Al-Baqarah: 42]
Dalam tafsir Ibnu Jarir berkenaan dgn ini: “Dan janganlah kalian
campuradukkan nan haq dgn nan bathil,” beliau membawakan pernyataan Imam
Mujahid rahimahullah nan mengatakan, “Janganlah kalian mencampuradukkan
antara agama Yahudi & Nasrani dgn agama Islam. “
Sementara dlm Tafsir Ibnu Katsir, Imam Qatadah rahimahullah berkata,
“Janganlah kalian campuradukkan agama Yahudi & Nasrani dgn agama
Islam, karena sesungguhnya agama nan diridhai di sisi Allah Azza wa
Jalla hanyalah Islam. Sedangkan Yahudi & Nasrani adalah bid'ah bukan
dari Allah Azza wa Jalla “
Sungguh, tafsir ini merupakan khazanah fiqih nan sangat agung dlm
memahami Al-Qur-an.
Untuk itulah kewajiban kita ini bersikap hati-hati terhadap
propaganda-propaganda sesat, nan menyatakan bahwa, ‘Semua agama adalah
baik', ‘kebersamaan antar agama', ‘satu tuhan 3 agama', ‘persaudaraan
antar agama', ‘persatuan agama', ‘perhimpunan agama samawi', ‘persatuan
agama Ibrahimiyyah', ‘persatuan agama Ilahi', ‘persatuan kaum beriman',
‘pengikut millah', ‘persatuan umat manusia', ‘persatuan agama-agama
tingkat nasional', ‘persatuan agama-agama tingkat internasional',
‘persaudaraan agama', ‘satu surga banyak jalan', ‘dialog antar umat
beragama'. Muncul juga dgn nama ‘persaudaraan Islam Nasrani' atau
‘Himpunan Islam Nasrani Anti Komunisme' atau ‘Jaringan Islam Liberal
(JIL)'.
Semua slogan & propaganda tersebut bertujuan utk menyesatkan umat
Islam, dgn memberikan simpati atas agama Nasrani & Yahudi,
mendangkalkan pengetahuan umat Islam tentang Islam nan haq, utk
menghapus jihad, utk menghilangkan ‘aqidah al-wala wal bara'
(cinta/loyal kepada kaum mukminin & berlepas diri dari selainnya),
& mengembangkan pemikiran anti agama Islam. Dari semua sisi hal ini
sangat merugikan Islam & umatnya.
Semua propaganda sesat tersebut merusak ‘aqidah Islam. Sedangkan
‘aqidah merupakan hal nan paling pokok & asas dlm agama Islam ini,
karena agama nan mengajarkan prinsip ibadah nan benar kepada Allah Azza
wa Jalla saja, hanyalah agama Islam.
Oleh karena itu, seorang nan beriman kepada Allah Azza wa Jalla
sebagai Rabb-nya, Islam sebagai agamanya, & Muhammad Shallallahu
'alaihi wa sallam sebagai Nabinya, tak boleh ikut serta dlm
seminar-seminar, perkumpulan, pertemuan, yayasan & organisasi
mereka. tak boleh pula menjadi anggota mereka. Bahkan ia wajib
menjauhinya, mewaspadainya & takut terhadap akibat buruknya. Ia
harus menolaknya, memusuhinya & menampakkan penolakannya secara
terang-terangan serta mengusirnya dari negeri kaum Muslimin. Ia wajib
mengikis pemikiran sesat itu dari benak kaum Muslimin, membasmi sampai
ke akar-akarnya, menolaknya, mengucilkannya & membendungnya.
Pemerintah muslim wajib menegakkan sanksi murtad terhadap pengikut
propaganda tersebut, setelah terpenuhi syarat-syaratnya & tak adanya
penghalang. Hal itu dilakukan demi menjaga keutuhan agama & sebagai
peringatan terhadap orang-orang nan mempermainkan agama, & dlm
rangka mentaati Allah & Rasul-Nya serta demi tegaknya syari'at Islam
nan suci.
Hendaknya setiap muslim mengetahui hakikat propaganda ini. Ia tak
lain hanyalah benih-benih filsafat nan berkembang di alam politik nan
akhir kesudahannya adalah kesesatan. Muncul dgn mengenakan baju baru utk
memangsa korban dari kalangan kaum Muslimin. Memangsa ‘aqidah mereka,
tanah air mereka & merenggut kekuasaan mereka. Target utama
propaganda itu hanyalah Islam & kaum muslimin dlm bentuk sebagai
berikut:
1. Menimbulkan kebimbangan terhadap Islam, mengacaukan pemahaman kaum
Muslimin serta menjerumuskan kaum Muslimin dgn cara menyebarluaskan
syahwat & syubhat.
2. Mendangkalkan cakupan agama Islam & kandungannya.
3. Memunculkan kaidah-kaidah nan bertujuan menguliti & mematikan
ajaran Islam, melumpuhkan kaum Muslimin, mencabut & memupus akar
keimanan dari dlm hati mereka.
4. Mengurai & memutuskan tali persaudaraan di antara kaum
Muslimin di seluruh negeri Islam. Lalu menggantinya dgn persaudaraan
baru nan terkutuk, yaitu persaudaraan Yahudi & Nasrani.
5. Membungkam pena & lisan kaum Muslimin dari pengkafiran Yahudi,
Nasrani serta orang-orang nan telah dikafirkan oleh Allah Azza wa Jalla
& Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam.
6. Menghapus hukum-hukum Islam nan diwajibkan atas kaum Muslimin
terhadap Yahudi, Nasrani & orang-orang kafir lainnya.
7. Menahan & menghalangi kaum Muslimin dari puncak amal dlm Islam
yaitu jihad fi sabilillah. Di antaranya adalah berjihad melawan ahli
Kitab, Yahudi & Nasrani. Memerangi mereka karena Allah, serta
memaksa mereka membayar jizyah (pajak) apabila menolak masuk Islam.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
قَاتِلُوا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ
الْآخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلَا
يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّىٰ
يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَن يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ
“Perangilah orang-orang nan tak beriman kepada Allah & hari
Kemudian & mereka nan tak mengharamkan apa nan telah diharamkan oleh
Allah & Rasul-Nya & mereka nan tak beragama dgn agama nan benar
(agama Allah), (yaitu orang-orang) nan telah diberikan Al-Kitab hingga
mereka membayar jizyah (pajak) dgn patuh sedang mereka dlm keadaan
tunduk. ” [At-Taubah: 29]
8. Merobohkan kaidah dasar agama Islam, yaitu kaidah al-wala' wal
bara' (loyal & benci karena Allah Azza wa Jalla). Propaganda
penyatuan agama ini berfungsi utk mematahkan sikap berlepas diri kaum
Muslimin terhadap orang-orang kafir.
9. Menghembuskan pemikiran & sikap anti Islam nan bersembunyi di
balik slogan persatuan agama-agama. Memisahkan umat Islam dari agama,
menjauhkan syari'at nan tertuang dlm al-Qur-an & as-Sunnah dari
kehidupan mereka. Dengan hal itu, mereka lebih leluasa menggiring kaum
Muslimin kepada pemikiran Jahiliyyah & moral nan tercela.
10. Memadamkan inti ajaran Islam yaitu tauhid, keunggulannya,
kejayaannya & keistimewaannya.
11. Memperlancar progam-progam kristenisasi dgn merobohkan benteng
‘aqidah kaum Muslimin serta memadamkan api perlawanan kaum Muslimin
terhadap mereka.
12. Melebarkan sayap kekuasaan orang-orang kafir, Yahudi, Nasrani
& orang-orang komunis di seluruh dunia, khususnya terhadap
negara-negara Islam, lebih khusus lagi terhadap negara-negara Arab &
terutama sekali terhadap pusat dunia Islam & ibu kotanya, yaitu
Jazirah Arab.
Mereka juga berusaha utk memurtadkan umat Islam di Indonesia &
ini sudah terbukti di beberapa daerah & propinsi.
Itulah target & tujuan utama propaganda keji tersebut Dan sangat
disayangkan & merupakan musibah nan lebih besar lagi, adanya
segelintir oknum dari kalangan kaum Muslimin & orang nan mengaku
muslim menyambut positif propaganda keji tersebut Bahkan mendukung
terselenggaranya seminar-seminar nan mereka adakan. Sehingga gaungnya
lebih luas, berlomba-lomba menyambut seruan keji & konspirasi jahat
orang-orang kafir itu
Propaganda ini, mulai dari asal usulnya, slogannya, pada hakikatnya
merupakan musibah besar atas kaum Muslimin saat ini. Merupakan kekufuran
nan sangat parah, mencampuradukkan Islam dgn kekufuran, haq dgn bathil,
petunjuk dgn kesesatan, ma'ruf dgn mungkar, Sunnah dgn bid'ah serta
ketaatan dgn maksiyat
Propaganda kepada penyatuan agama Islam dgn agama lainnya nan telah
menyimpang & dihapus dgn syari'at Islam, merupakan kemurtadan nan
nyata & kekufuran nan jelas. Hal itu disebabkan karena propaganda
itu secara terang-terangan telah mencabut sendi-sendi Agama Islam, baik
pada aspek ‘aqidah, amaliyah, & lainnya. Hukum ini merupakan
kesepakatan nan tak boleh diselisihi oleh kaum Muslimin. Propaganda ini
merupakan kancah peperangan baru melawan kaum salibis & melawan
orang nan paling keras permusuhannya terhadap orang-orang nan beriman,
yaitu Yahudi. Ini adalah perkara nan sangat serius, bukan main-main
Mereka tak henti-hentinya senantiasa berusaha siang & malam
memurtadkan umat Islam, sebagaimana Allah berfirman:
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ
إِنِ اسْتَطَاعُوا
“. . . Mereka tak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad
(keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. . . ” [Al-Baqarah: 217]
[Disalin dari buku Prinsip Dasar Islam Menutut Al-Qur'an &
As-Sunnah nan Shahih, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit
Pustaka At-Taqwa Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan ke 3]
Referensi
(*1). Pembahasan lengkapnya lihat buku al-Ibthal
Linazhariyyatil Khalthi baina Diinil Islam wa Ghairihi minal Adyaan
karya Syaikh Bakr bin ‘Abdillah Abu Zaid, cet. Daar ‘Alamul Fawa-id, cet
II/ th. 1421 H.
(*2). HR. Ad-Daruquthni (III/ 181 no. 3564), tahqiq
Syaikh ‘Adil Ahmad ‘Abdul Maujud & Syaikh ‘Ali Mu'awwadh, Darul
Ma'rifah, th. 1422 H) & al-Baihaqy (VI/205) dari Shahabat ‘Aidh bin
‘Amr al-Muzany Radhiyallahu anhu. Lihat Irwaa-ul Ghalil (V/106 no. 1268)
oleh Syaikh al-Albany rahimahullah
sumber: www.almanhaj.or.id
penulis Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas tags: Alaihi Wa Sallam,
Agama Islam, Nabi Muhammad, Orang Yahudi, Tidak Akan