Makna spiritual utama asal-usul manusia dari tanah tidak menyingkirkan pengertian, yang ada di dalam Al-Quran, tentang apa yang pada masa kini disebut sebagai 'komponen-komponen' kimiawi tubuh manusia yang bisa ditemukan di tanah[6] agar bisa membawakan pengertian ini yang pada masa kini diakui sebagai tepat secara saintifik kepada orang-orang yang hidup ketika Al-Quran diwahyukan, maka terminologi yang sesuai dengan tingkat pengetahuan pada masa itu harus digunakan. Manusia dibentuk dari komponen-komponen yang dikandung di dalam tanah. Gagasan ini muncul dengan sangat jelas dari berbagai ayat yang di dalamnya elemen-elemen pembentuk tersebut ditunjukkan dengan berbagai nama (perujukan nomor 3):
[Tulisan Arab] "Dia telah menyebabkan kamu tumbuh dari bumi (tanat)." (QS 11.61) Gagasan tentang tanah (ardh di dalam bahasa Arab) diulangi pada surah 53 ayat 32. Tuhan berbicara kepada manusia (perujukan nomor 4): [Tulisan Arab] "Maka sesungguhnya Kami telah membentukmu dari tanah gemuk (soil)." (QS 22 :5) Asal manusia dari tanah gemuk (thurab di dalam bahasa Arab) diulangi dalam surah 18 ayat 37, surah 30 ayat 20, surah 35 ayat 11 dan surah 40 ayat 67. Selanjutnya (perujukan nomor 5): [Tulisan Arab] "Dialah yang membentuk kamu dari lempung." (QS 6 :2) Lempung (thin dalam bahasa Arab) dipergunakan dalam beberapa ayat untuk mendefinisikan komponen-komponen pembentuk manusia. Selanjutnya (perujukan nomor 6): [Tulisan Arab] "(Tuhan) memulai penciptaan manusia dari lempung." (QS 32:7) Penting untuk dicatat dalam hal ini bahwa Al-Quran menunjuk kepada 'awal' suatu penciptaan dari lempung. Hal ini jelas bermakna bahwa tahap yang lain akan segera mengikuti. Meskipun tampak tidak memberikan data baru bagi studi masa kini, kutipan berikut ini diberikan demi kelengkapan. Ayat ini merujuk kepada manusia (perujukan nomor 7): [Tulisan Arab] "Sesungguhnya Kami telah membentuk mereka dari lempung yang pekat." (QS 37:11) Selanjutnya (perujukan nomor 8): [Tulisan Arab] "Dia membentuk manusia dari lempung, seperti tembikar." (QS 55:14) Citra di atas menunjukkan bahwa manusia 'dimodelkan', sebagaimana ditunjukkan dalam ayat berikut ini. Kita juga bisa menemukan gagasan tentang 'pencetakan' manusia, yang merupakan subyek sub-bagian berikut (perujukan nomor 9): [Tulisan Arab] "Dan sesungguhnya Kami telah membentuk manusia dari lempung, dari lumpur yang dicetak." (QS 15:26) Gagasan yang sama diulangi (perujukan nomor 10): [Tulisan Arab] "Dan sesungguhnya Kami telah membentuk manusia dari suatu saripati lempung." (QS 23 :12) Saya menggunakan kata 'saripati' untuk menerjemahkan istilah bahasa Arab sulalat yang berarti 'sesuatu yang disarikan dari sesuatu yang lain' sebagaimana akan kita lihat nanti. Kata tersebut muncul di bagian lain Al-Quran, yang di dalamnya dinyatakan bahwa Asal Manusia adalah sesuatu yang disarikan dari cairan mani; (pada masa kini diketahui bahwa komponen aktif cairan mani adalah organisme sel tunggal yang disebut 'spermatozoon' ). Saya membayangkan bahwa 'saripati lempung' pasti merujuk pada berbagai komponen kimiawi yang menyusun lempung yang disarikan dari air yang dalam hal bobotnya merupakan unsur utama. Air yang di dalam Al-Quran dianggap sebagai asal-usul seluruh kehidupan, disebutkan sebagai unsur penting dalam ayat berikut (perujukan nomor 11): [Tulisan Arab] "Dan Dia (pula) yang membentuk manusia dan air, maka Dia jadikan pertalian keturunan (oleh laki-laki) dan kekeluargaan oleh wanita." (QS 25:54) Sebagaimana di tempat lain dalam Al-Quran, 'manusia' yang dirujuk di sini adalah Adam. Beberapa ayat menyinggung penciptaan wanita (perujukan nomor 12): [Tulisan Arab] "Tuhanmu sajalah) yang telah membentuk kamu dari setunggal diri dan darinya menciptakan istrinya." (QS 4:1) Ayat ini diulangi pada surah 7 ayat 189 dan surah 39 ayat 6. Topik yang sama dirujuk dalam peristilahan yang kurang lebih sama dalam surah 30 ayat 21 dan surah 42 ayat 11. Tak akan timbul keraguan bahwa di dalam kedua belas perujukan di atas banyak ruang diberikan kepada perenungan simbolis tentang Asal Manusia, termasuk suatu isyarat yang jelas tentang apa yang akan terjadi atasnya setelah kematiannya, dan mengandung penunjukan-penunjukan kepada fakta bahwa manusia akan kembali ke bumi demi dimunculkan kembali pada Hari Pengadilan. Meskipun demikian, di sana juga tampak adanya perujukan kepada komposisi kimiawi tubuh manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar